Belajar Akuntansi Bagian #2 Prinsip Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui

Dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat, valid, dan terstruktur. Maka diperlukan suatu proses akuntansi yang baik dan memenuhi prinsip akuntansi.

Tujuan dari penggunaan prinsip akuntansi tersebut adalah untuk menciptakan kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya.

Sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dapat diperbandingkan dan memenuhi kebutuhan dari pengguna informasi tersebut.

Pengertian Prinsip akuntansi sendiri adalah merupakan dasar atau acuan dalam melaksanakan proses akuntansi. Di Indonesia prinsip akuntansi diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).

IAI merupakan sebuah badan yang mengatur peraturan dan kebijakan akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Berikut 10 prinsip dasar akuntansi yang ada di dalam peraturan akuntansi:

1. Prinsip Entitas Ekonomi

Berdasarkan prinsip ini, sebuah perusahaan diartikan sebagai sebuah kesatuan usaha, baik berdiri sendiri maupun terpisah dari entitas ekonomi. Dengan kata lain, aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus dipisah dengan aset milik pribadi. Dengan begitu akuntansi memisahkan dan membedakan seluruh pencatatan transaksi baik kekayaan maupun kewajiban perusahaan dengan pribadi pemilik perusahaan.

2. Prinsip Periode Akuntansi

Prinsip ini diartikan penilaian dan pelaporan keuangan sebuah perusahaan harus dibatasi oleh periode waktu tertentu. Dengan prinsip ini perusahaan dapat membuat perencanaan yang tepat untuk periode selanjutnya.

3. Prinsip Biaya Historis

Prinsip ini mempunyai makna jika pencatatan transaksi keuangan atas barang atau jasa sudah didapatkan oleh perusahaan. Maka pencatatan keuangannya berdasarkan biaya yang dikeluarkan  untuk mebdapatkan barang atau jasa tersebut. Apabila terjadi proses tawar menawar. Maka harga yang dicatat adalah harga dari kesepakatan kedua belah pihak.

Misalnya Ketika perusahan hendak membeli Gedung yang di iklankan dengan harga 300Jt, Setelah tawar menawar harganya 270Jt, Maka nilai yang di catat adalah harga yang menjadi kesepakatan 270Jt.

4. Prinsip Satuan Moneter

Pada prinsip ini pencatatan transaksi keuangan hanya dinayatakan dan diukur dalam bentuk mata uang.  Semua pencatatan hanya terbatas pada segala yang dapat diukur dan dinilai dengan mata uang. Transaksi tidak melibatakan kualitatif (Mutu, Prestasi dan sebagianya).

5. Prinsip Kesinambungan Usaha

Defisi dari prinsip ini adalah menganggap bahwa sebuah entitas ekonomi atau bisnis berjalan terus menerus (Konsisten) dan berkesinambungan tanpa adanya pemberhentian usaha. Kecuali, Jika bisnis atau usaha tsb mempunyai masalah yang menyebabkan pemberhentian bisnis.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh

Dalam menyajikan informasi, laporan keuangan mempunyai prinsip pengungkapan penuh yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya.

Apabila terdapat informasi yang tidak bisa di sajikan dalam laporan keuangan maka bisa di beri keterangan tambahan berupa catatan kaki atau lampiran.

7. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan muncul karena adanya kenaikan harta yang dihasilkan dari sebuah aktivitas usaha seperti penjualan penerimaan bagi hasil dan yang lainnya. Pendapatan diakui ketika adanya kepastian mengenai kenaikan volume pemasukan yang diperoleh dari transaksi penjualan.

8. Prinsip Mempertemukan

Maksud dari prinsip mempertemukan (matching) dalam akuntansi dasar adalah biaya yang dipertemukan dengan pendapatan yang suda di terima peruahaan. Hal ini mempunyai tujuan untuk memperoleh hasil mengenai besar atau kecilnya laba bersih.

Contohnya pada transaksi pedapatan yang diterima dimuka. Prinsip ini sangat tergantung pada penentuan pendapatan, jika pengakuan pendapatan ditunda maka pembebanan pada biaya juga tidak bisa dilakukan.

9. Prinsip Konsistensi

Prinsip konsistensi diartikan sebagai prinsip akuntansi dasar yang digunakan dalam pelaporan keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan prosedur). Supaya bertujuan agar laporan yang dihasilkan bisa dibandingka dengan laporan periode sebelumnya sehingga dapat memberi manfaat yang lebih baik lagi.

10. Prinsip Materialitas

Dalam prinsip ini, pencatatan dan pengukuran informasi dapat dilakukan secara material atau nilai nominal. Prinsip ini juga menetukan apakah sebuah laporan keuangan perlu ditulis ulang atau hanya dikoreksi saja.

Dengan mengatahui prinsip dasar akuntansi, Maka anda bisa mengatur binis atau usaha dengan lebih baik.